Waktu dikeluarkan dari tubuh,
urine jadi sesuatu yang tidak bermanfaat. Meski untuk sebagian orang urine juga
dipakai untuk pengobatan. Namun siapa sangka bila urine juga dapat dijadikan
pengganti baterai ponsel.
Para ilmuwan di Inggris menjelaskan
mereka telah memanfaatkan kemampuan urine untuk mengisi ponsel dengan daya
listrik yang cukup untuk ponsel untuk mengirim pesan singkat atau lakukan
pencarian diinternet. Peneliti dari University of Bristol and Bristol Robotics
Laboratory dibagian barat daya inggris menyebutkan mereka telah menciptakan sel
bahan bakar yang memakai bakteri untuk memecah urine sebagai pengganti listrik.
"Ini amat menarik karena
belum ada yang menemukan kemampuan didalam urine serta dipakai untuk melakukan
hal ini," kata Ioannis Ieropoulos.
Menurut Ieropoulos, kelebihan
sumber bahan bakar ini yaitu ketika manusia tidak bergantung pada alam seperti
angin serta matahari, mereka memakai kembali limbah dari tubuhnya untuk
menciptakan daya.
"Di antara product yang
pasti pasokannya tidak pernah menyusut salah satunya adalah urine kita
sendiri," tambahnya. Tim peneliti menumbuhkan bakteri pada anoda serat
karbon serta menempatkannya didalam silinder keramik.
Bakteri yang mengakibatkan
kerusakan bahan kimia didalam urine tersebut melalui silinder serta membangun
sejumlah kecil muatan listrik yang tersimpan pada kapasitor. Ieropoulos
mengharapkan penemuan alat seukuran aki mobil itu kedepannya dapat dikembangkan
untuk beragam aplikasi.
"Tujuan kami yakni menciptakan
suatu hal yang dapat dibawa dengan mudah," tuturnya.
Layaknya dilaporkan AFP serta
ditulis Sydney Morning Herald, kamis ( 18/7/2013 ), menurut Ieropoulos sejauh
ini Microbial Fuel power Stack ( MFC ) yang mereka kembangkan menghasilkan daya
yang cukup untuk ponsel untuk mengirim pesan singkat, searching internet, atau
untuk melakukan panggilan singkat.
"Konsep ini sudah diuji
serta terbukti bekerja. Saat ini kita perlu mengembangkan serta melakukan
perbaikan proses sehingga mfc dapat dipakai untuk mengisi baterai ponsel dengan
penuh," tuturnya.
Para peneliti mengharapkan
teknologi ini dapat dipakai untuk perangkat listrik domestik. Studi ini
dipublikasikan didalam Journal Physical Chemistry Chemical Physics di Royal
Society of Chemistry.
0 komentar:
Posting Komentar