Sabtu, 12 Oktober 2013

Operasi Jantung Pada Bayi Yang Masih Didalam Kandungan Berusia 25 Minggu

Untuk mencegah cacat di masa yang akan datang, tim dokter saat ini sudah bisa melakukan operasi perbaikan organ bayi tertentu yang cacat, bahkan ketika bayi masih di dalam kandungan. Yang paling baru, tim bedah dari Amerika berhasil melakukan operasi jantung pada janin yang baru berusia 25 minggu.

Dengan menggunakan kawat setipis rambut, jarum kecil, balon kecil dan sebuah kateter, tim bedah dari CHA Hollywood Presbyterian Medical Center, LA mengaku sukses menggelar operasi jantung calon bayi yang belum lahir dengan jantung baru seukuran kacang tersebut.

Kenapa perlu dioperasi? Ternyata salah satu katup dari aorta jantung janin tersebut tumbuh menyempit. Kondisi ini biasa disebut dengan 'severe aortic stenosis'. Artinya volume darah yang masuk ke jantung sangatlah terbatas dan hal ini mengganggu kinerja ventrikel kirinya karena semua beban pekerjaan dari katup itu di-backup oleh ventrikel kiri.

Di sisi lain, jika operasi ini tidak dilaksanakan, maka bayi akan terlahir dengan sebuah kondisi mematikan bernama hypoplastic left heart syndrome (HLHS) atau Sindroma Ventrikel Kiri yang Tidak Berkembang, dimana bagian kiri jantung tidak berkembang.

"Tak diragukan lagi apabila tanpa prosedur ini si bayi akan terkena HLHS. Tetapi kini bayi ini punya peluang agar ventrikel kirinya bisa pulih dan beberapa fungsinya akan kembali normal," tandas Dr Ramen Chmait, asisten profesor dari Keck School of Medicine of USC dan direktur LA Fetal Therapy yang tergabung dalam tim bedah.

Karena tingkat kerumitannya yang sangat tinggi, sebelum operasi tim bedah pun menggelar sesi latihan dengan menggunakan cetakan jelly yang berfungsi sebagai tiruan tubuh sang ibu dan sebiji anggur yang merepresentasikan jantung janin agar tak terjadi kesalahan, mengingat organ yang akan dioperasi masih sangat rentan dan ukurannya begitu kecil.

LA Times melaporkan tim bedah menggelar operasi yang mendebarkan ini pada tanggal 25 September 2013. Sebelumnya si ibu di beri anestesi lokal, begitupun dengan janinnya. Si janin juga disuntik dengan obat relaksan otot sehingga tidak banyak bergerak di dalam rahim sang ibu selama operasi.

Lewat video terlihat tim bedah memasukkan jarum kecil secara perlahan-lahan ke dalam jantung si janin yang berdetak hingga ke katup aorta yang menyempit. Ini merupakan bagian dari prosedur yang dilakukan oleh Dr. Chmait.

Kemudian Dr. Frank Ing ahli jantung anak dari CHLA memasukkan kawat mikro setipis rambut melalui lubang kecil yang ada didalam jarum. Balon aorta kecil kemudian ditempelkan pada sebuah kateter dan diturunkan di sepanjang kawat dan dibuat mengembang hingga lebarnya mencapai 3,25 milimeter, meregang bahkan sampai merobek katup aorta yang sempit tadi.

Barulah setelah itu balon, kawat dan jarumnya di angkat, serta kateternya dibiarkan pada tempat semula. Berdasarkan keterangan tim bedah, sesaat setelah kateter dimasukkan, semakin banyak darah yang masuk ke dalam jantung janin. Dengan selesainya prosedur ini, tim bedah pun sukses membuat katup kecil si janin jadi mengembang dan berfungsi layaknya bayi normal.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants for single moms