Saat masih berada dalam
kandungan, bayi berada di dalam kantung yang diisi cairan ketuban. Kantung ini
akan pecah waktu menjelang persalinan. Pada kasus yang sangat jarang, bayi
dapat dilahirkan dengan kantung ketuban yang tetap utuh.
Kasus ini baru saja berlangsung
di yunani. Melalui bedah cesar, dokter kandungan bernama Aris Tsigris berhasil
menolong persalinan bayi yang masih berenang didalam kantung ketuban. Menurut istilah
kedokteran, kelahiran macam ini disebut en caul atau terselubung.
Dr. Tsigiris adalah dokter
kandungan yang berpraktik di marousi, bagian timur laut kota athena. Dia mengatakan
bahwa kelahiran seperti ini sangat jarang ditemui dan lebih sering pada bayi
yang dilahirkan prematur. Diperkirakan, tidak sampai 1 dari 80. 000 bayi
dilahirkan dengan en caul.
Berdasar sebuah penelitian di
tahun 2010, kelahiran en caul diduga membantu untuk melindungi bayi prematur
yang masih rapuh dari tekanan didalam rahim. Sebagai orang yang menolong
persalinan bayi tersebut, dr. Tsigiris merasa kagum waktu melihat bayi yang
masih terbungkus kantung ketuban.
Walau dilahirkan didalam
gelembung berisi cairan, keselamatan bayi tidak akan terancam sebab sejak
didalam kandungan bayi juga mengalami hal yang sama. Dr. Tsigiris menjelaskan,
bayi tersebut tidak berisiko tenggelam sebab plasenta terus memberikan makan
nutrisi serta oksigen melalui tali pusat.
Namun bayi tersebut tidak
dibiarkan lama berenang didalam cairan ketuban sesudah dilahirkan. Dia segera
menghirup napas pertamanya sesudah kantung ketuban dipecahkan melalui tehnik
bedah sederhana yang disebut amniotomi, yakni mengait membran kantung supaya
terbuka.
Pada abad pertengahan di eropa,
bayi yang lahir dengan kondisi yang sama kerap diasosiasikan dengan hal yang
berbau mistis atau tanda-tanda kebesaran. Bidan yang menolong persalinan sering
memberikan kantung empedu bayi pada ibunya supaya disimpan sebagai pusaka.
0 komentar:
Posting Komentar