Sesudah bayi lahir, inisiasi
menyusu dini ( IMD ) sangat disarankan. Tetapi bila usai melahirkan kondisi ibu
tidak memungkinkan untuk melakukan IMD, maka ayah dapat menggantikan.
IMD tujuannya bukan hanya untuk
membuat bayi menyusu, namun kontak kulit ke kulit. Bila siap, bayi dapat segera
menyusu. Bila ibu terlalu lemah untuk IMD, maka ayah dapat menggantikannya,
kata dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, didalam talkshow bertema
breastfeeding while working di RS Pondok Indah Puri Indah, Jakarta Barat.
Dr. Jeanne menegaskan IMD hanya
boleh dilakukan pada neonatus normal. Prioritasnya, ibulah yang lakukan IMD. Baru
saat kondisi ibu tidak memungkinkan, ayah dapat menggantikannya.
Bila ibu tidak pendarahan, tidak
pusing, bugar maka ibu yang melakukannya. Namun ingat bayinya juga mesti sehat,
napasnya bagus, sambungnya.
Dr. Jeanne menjelaskan pada waktu
IMD ada bayi yang diam, serta ada bayi yang aktif menjilat-jilat. Waktu bayi
menjilat kulit ibu atau ayahnya, kuman
normal di kulit orang tuanya dapat masuk ke bayi.
Waktu terjadi kontak kulit ke
kulit, ini menghangatkan bayi. Dikarenakan suhu ibu atau ayah serta bayi saling
menyesuaikan.
Bila waktu IMD bayi siap menyusu,
maka bayi dapat mendapat kolostrum atau ASI pertama yang berperan seperti
imunisasi. Nah, IMD ini mesti dilakukan pada jam pertama waktu bayi terjaga. Bila
tidak segera dilakukan, bayi dapat tertidur.
Dengan IMD bayi akan belajar
untuk mengisap lebih efisien. Disamping itu juga meningkatkan perkembangan
bayi.
0 komentar:
Posting Komentar