Jumat, 12 Juli 2013

Di Rumah Sakit Zimbabwe, Ibu Melahirkan Didenda US$ 5 Tiap Kali Menjerit



Bila dibanding dengan Zimbabwe, nampaknya ibu melahirkan di indonesia butuh banyak bersukur. Di antara negara termiskin di afrika tersebut, ibu hamil yang melahirkan di rumah sakit dapat didenda US$ 5 atau lebih kurang Rp 49 ribu setiap kali menjerit.

Di negara ini, korupsi yang berlangsung telah jadi demikian sistemik. Sebuah laporan yang ditulis Transparency International menyebutkan bahwa 62 % masyarakat Zimbabwe mengaku telah membayar suap didalam kurun waktu 1 tahun terakhir.

Praktik denda setiap kali ibu berteriak waktu melahirkan ini diaplikasikan dengan alasan untuk hindari berlangsungnya alarm palsu. Namun bila dibanding dengan angka product domestik bruto per kapita di sana yang cuma US$ 500 atau lebih kurang Rp 4, 9 juta, kebijakan ini dapat disebut konyol.

Di zimbabwe, pendapatan tahunan rata-rata per orang yaitu lebih kurang US$ 150 atau lebih kurang Rp 1, 5 juta. Bila rumah sakit kenakan biaya persalinan sebesar US$ 50 atau lebih kurang Rp 490 ribu, berarti ibu hamil yang berteriak berapa kali sepanjang persalinan dapat berutang 1/2 dari pendapatan tahunannya sesudah melahirkan.

Ironisnya, sejumlah 95 % masyarakat negara ini yaitu pengangguran serta kemiskinan merajalela. Menurut Transparency International, ibu melahirkan yang tidak dapat membayar kadang-kadang ditahan di rumah sakit serta dikenakan biaya sampai dapat ditebus oleh keluarganya.

Akibatnya, banyak ibu zimbabwe memilih melahirkan di rumah karena tidak dapat membayar biayanya. Berdasar laporan pbb menjelaskan bahwa bila dirata-rata, ada 8 ibu meninggal waktu melahirkan tiap harinya di Zimbabwe.

Oleh sebab itu, kantor Transparency International di zimbabwe telah menyurati Kementerian Kesehatan Nasional perihal problem ini. Kementerian kesehatan mengaku sudah terima surat itu, tetapi nyatanya tidak melakukan apa pun. Bahkan sebuah LSM yang berusaha menindaklanjuti memperoleh jawaban bahwa surat tersebut telah hilang.

Akhirnya, bagian Transparency International menjumpai wakil perdana menteri zimbabwe yang berjanji dapat menindaklanjuti problem ini. Sejak waktu itu, tidak terdengar ada keluhan lagi masalah denda yang perlu dikeluarkan ibu hamil jika berteriak. Tetapi untuk biaya persalinan yang mahal, kebijakannya tetap sulit diubah.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants for single moms